TUMpTSOoTfrlGUY6GSr6GSW7BY==

Polda Sumbar Pastikan Tidak Ada Aktivitas PETI di Hulu Sungai Batang Kuantan, Air Keruh Akibat Cuaca Ekstrem


 Hulu Sungai Batang Kuantan Bersih dari PETI, Polda Sumbar dan Polres Sijunjung Bertindak Cepat



Polda Sumbar Pastikan Tidak Ada Aktivitas PETI di Hulu Sungai Batang Kuantan, Air Keruh Akibat Cuaca Ekstrem


Sijunjung — Menjelang pelaksanaan event Pacu Jalur bertema "Pacu Jalur Mendunia, UMKM Semakin Jaya” yang akan digelar pada 20–24 Agustus 2025 mendatang di Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, isu liar mencuat di tengah masyarakat terkait keruhnya air Sungai Batang Kuantan.


Beberapa pihak tidak bertanggung jawab mencoba menggiring opini publik dengan menyebut Sumatera Barat sebagai penyebab utama keruhnya air akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di wilayah hulu sungai.


Menanggapi isu tersebut, jajaran Polda Sumatera Barat bersama Polres Sijunjung bertindak cepat. Mereka melakukan pengecekan langsung ke aliran Sungai Batang Kuantan di Kecamatan Kamang Baru, Kabupaten Sijunjung pada Sabtu (2/8) lalu.


Pengecekan yang berlangsung sejak pukul 15.30 WIB itu dipimpin oleh Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Sumbar, Kombes Pol Muhammad Erwin, S.H., M.Si., didampingi Karo SDM Kombes Pol Riyadi Nugroho, S.I.K., Dansat Brimob Kombes Pol Lukmas Sayfri Dandel Malik, S.I.K., dan Dir Samapta Kombes Pol Achmadi, S.I.K. Turut hadir pula Wakapolres Sijunjung Kompol Deny Akhmad Hamdani, S.Kom., S.I.K., Kapolsek Kamang Baru AKP Syafrinaldi, S.H., dan sejumlah personel Polres Sijunjung lainnya.


Hasil pantauan langsung di lapangan menunjukkan tidak ditemukan adanya aktivitas PETI di sepanjang aliran sungai yang disisir. Debit air yang surut, arus deras, serta tingkat kekeruhan yang meningkat disebabkan oleh tingginya curah hujan di kawasan hulu. Hal ini diperkuat oleh informasi bahwa beberapa wilayah di Sumatera Barat memang tengah melakukan modifikasi cuaca, seperti di Kabupaten Solok.


Tokoh masyarakat Sijunjung, Yudalius Dt. Indomo, S.Pd., turut angkat bicara menanggapi tudingan tak berdasar tersebut.


“Isu yang menyebutkan air Sungai Batang Kuantan keruh akibat aktivitas PETI dari Sumatera Barat adalah tidak benar. Aliran sungai di wilayah kami jernih dan belum ada bukti kuat yang menunjukkan dampak dari penambangan ilegal. Kalau memang ada, tentu akan terlihat langsung efeknya,” ujar Yudalius kepada media, Kamis (7/8) pagi di Sijunjung.


Sementara itu, Kapolres Sijunjung AKBP Willian Harbensyah, S.I.K., M.H., menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya preventif maupun represif untuk mengantisipasi pelanggaran hukum, termasuk aktivitas PETI.


“Kami berkomitmen melakukan penertiban secara berkala. Bahkan, sejak Rabu (6/8) kemarin, lima tim telah kami kerahkan untuk melakukan patroli dan pengecekan serentak di sejumlah titik rawan,” tegas Willian.


Kegiatan patroli ini akan dilanjutkan hingga menjelang pelaksanaan Pacu Jalur guna memastikan keamanan lingkungan dan kenyamanan seluruh masyarakat, termasuk para tamu dari berbagai daerah yang akan menghadiri acara akbar tahunan tersebut.


Sementara itu, Polres Kuantan Singingi sendiri juga mengakui adanya peningkatan kasus PETI di wilayahnya sepanjang tahun 2025. Hal ini diungkap melalui akun resmi Humas Polres Kuansing, sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada masyarakat.


“Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah kasus PETI tahun 2025 mengalami peningkatan,” tulis akun tersebut.


Fakta-fakta ini mempertegas bahwa keruhnya air Sungai Batang Kuantan bukan disebabkan oleh aktivitas PETI di wilayah Sumatera Barat, melainkan faktor alamiah akibat hujan dan debit air yang tidak stabil.


Pemerintah daerah dan aparat penegak hukum di Sumatera Barat berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak berdasar. Klarifikasi dan tindakan cepat yang dilakukan menunjukkan komitmen kuat menjaga lingkungan serta mendukung suksesnya event Pacu Jalur 2025 sebagai warisan budaya yang mendunia.(**) 


Komentar0

Type above and press Enter to search.