TUMpTSOoTfrlGUY6GSr6GSW7BY==

Hampir Dua Tahun Belajar di Tenda Darurat, Pansus DPRD Agam Tinjau Langsung SDN 11 Sipisang


 

Sipisang, Agam — Hampir dua tahun pascakejadian tragis yang merobohkan tiga ruang kelas di SD Negeri 11 Sipisang, Jorong Air Kijang, Nagari Nan Tujuah, Kecamatan Palupuh, perhatian publik terhadap kondisi sekolah tersebut kian meningkat. Pada Kamis, 17 Juli 2025, Panitia Khusus Pembahasan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana (Pansus PPPB) DPRD Kabupaten Agam akhirnya turun langsung meninjau lokasi.


Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Pansus, Syafril, SE Dt. Rajo Api, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Kehormatan DPRD Agam. Rombongan disambut oleh Wali Nagari Nan Tujuah, Ramlan, S.Sos Dt. Palindih, Kepala Sekolah Jonnedi, Ketua Bamus Yoseph Hendri, unsur kecamatan yang diwakili Kasi Pemerintahan Rabain Dt. Patiah Baringek, Ketua Komite Sekolah, serta tokoh masyarakat setempat.


Sekolah Rusak, Belajar di Terpal, Tanpa Sinyal


Kepala Sekolah, Jonnedi, menggambarkan kondisi sekolah yang sangat memperihatinkan sejak tertimpa pohon besar pada 3 Februari 2024 silam. Tiga ruang kelas dan fasilitas penting lainnya hancur. Hingga kini, proses belajar masih berlangsung di ruang darurat dan pondok baca seadanya, dengan atap terpal dan dinding seadanya.


“Kalau hujan, terpaksa anak-anak kami pulangkan. Tak ada tempat aman lagi. Musibah ini terjadi saat gotong royong menebang pohon berbahaya di belakang sekolah. Kami sudah laporkan ke BPBD dan Dinas Pendidikan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata,” ujarnya lirih.


Jonnedi juga menyoroti minimnya fasilitas digital. “Asesmen Nasional Berbasis Komputer kini wajib online. Tapi kami tidak punya jaringan sinyal sama sekali. Bahkan untuk urusan administrasi saja, kami harus keluar kampung. Untuk ujian, siswa kami sampai menumpang ke SMPN 2 Palupuh,” tambahnya.


Komitmen DPRD dan Dorongan Anggaran


Syafril, SE Dt. Rajo Api menegaskan bahwa Pansus akan mengawal persoalan ini hingga tuntas. “Kami hadir bukan hanya mendengar, tapi memastikan akan ada tindak lanjut konkret. Pendidikan dan keselamatan anak-anak adalah prioritas yang tidak bisa ditawar,” tegasnya.


Senada, Ketua Komisi IV DPRD Agam, Drs. Ais Bakri, MM, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil Dinas Pendidikan untuk mendalami akar persoalan. Ia menegaskan bahwa Komisi IV telah mengalokasikan dana dalam Anggaran Perubahan Tahun 2025.


“Sudah kami bahas dan sepakati, insya Allah anggaran sebesar Rp350 juta akan dialokasikan untuk rehabilitasi SDN 11 Sipisang. Pembahasan anggaran diperkirakan rampung awal Agustus, dan jika tidak ada kendala, proses pembangunan bisa dimulai September tahun ini,” terang Ais Bakri.


Anggota pansus lainnya yang hadir Fiki Ananda S. Ak Fraksi PPP dan Drs. Adrius Sekretaris Fraksi Golkar, yang juga adalah Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Agam, senada dengan pendapat Ketua Komisi IV juga menyampaikan keprihatinannya melihat kondisi sekolah ini, Insyaallah juga akan mengawal dan memperjuangkan di Badan Anggaran, agar di anggarkan dan perbaikan bisa segera terlaksana.

Tuntutan Jaringan dan Pelayanan Publik


Wali Nagari Nan Tujuah, Ramlan Dt. Palindih, mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki akses jaringan komunikasi yang sangat lemah di kawasan tersebut. “Kami sudah layangkan surat permohonan ke Pemkab Agam. Tanpa jaringan, baik pendidikan maupun pelayanan nagari ikut terganggu,” katanya.


Sementara itu, Satria Handayani Dt. Maruhun Basa, tokoh masyarakat Jorong Air Kijang, menyampaikan langsung aspirasi warga. “Ini bukan hanya soal gedung sekolah, ini tentang masa depan anak-anak kami. Jangan biarkan mereka terus tertinggal karena lambannya penanganan,” ujarnya penuh harap.


Dengan kunjungan lapangan dari Pansus ini, masyarakat Nagari Nan Tujuah berharap pemerintah benar-benar menepati janji dan segera membangun kembali fasilitas pendidikan yang layak dan aman bagi generasi penerus di daerah tersebut.(Lindafang/RA)


Komentar0

Type above and press Enter to search.