Agam TriargaNews, -Universitas Negeri Padang (UNP) kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian budaya Minangkabau melalui program capacity building Sanggar Seni Nan Tongga di Jorong Sungai Baringin, Nagari Panampuang, Kabupaten Agam. Kegiatan ini merupakan rangkaian pengabdian terpadu yang menggabungkan seminar, pembinaan kelembagaan, dan latihan rutin seni tradisional.Jum`at (5/9/25)
Program pengabdian ini dilaksanakan oleh Tim Peneliti UNP yang dipimpin oleh Rizki Syafril, M.Si, bersama Dr. Dessi Susanti, M.Pd, Firmna, M.Sc, serta anggota mahasiswa Dina Adilla Maharani dan Raisya Syakirah. Rangkaian kegiatan dirancang tidak hanya meningkatkan keterampilan seni, tetapi juga memperkuat sistem pengelolaan sanggar secara profesional dan berkelanjutan.
Seminar yang diselenggarakan berfungsi sebagai langkah awal pembinaan kelembagaan, sekaligus membantu penyusunan jadwal latihan lanjutan. Melalui pendekatan ini, intervensi yang sebelumnya bersifat informal mulai bertransformasi menjadi program pembinaan yang terstruktur, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi keberlangsungan Sanggar Seni Nan Tongga.
Pembinaan kelembagaan menjadi salah satu fokus utama kegiatan. Pendekatan ini mencakup pelatihan pengelolaan organisasi, pencatatan kegiatan, penyusunan program jangka panjang, hingga pengembangan mekanisme pendanaan dan kemitraan. Dengan memperkuat struktur kelembagaan, sanggar diharapkan mampu mengelola kegiatan secara mandiri, mengajukan proposal pendanaan, dan menjadi model pengembangan sanggar seni di Kabupaten Agam.
Selain itu, latihan rutin yang dilakukan dalam kegiatan ini membantu meningkatkan kemampuan teknis anggota sanggar dalam berbagai bentuk seni tradisional seperti tari Minangkabau dan musik talempong. Rangkaian kegiatan holistik ini dinilai mampu memperkuat identitas budaya lokal sekaligus menumbuhkan minat generasi muda.
Ketua tim, Rizki Syafril, menegaskan pentingnya tata kelola yang baik dalam pelestarian budaya.
“Pelestarian seni tradisional tidak hanya bergantung pada kemampuan berkesenian, tetapi juga pada manajemen yang kuat. Sanggar dengan kelembagaan yang baik akan menjadi wadah belajar budaya yang berkelanjutan,” jelasnya.
Apresiasi terhadap program ini disampaikan oleh berbagai pihak. Walinagari Panampuang melalui Sekretaris Nagari, Syahril, mengucapkan terima kasih atas dukungan UNP.
“Program ini sangat membantu sanggar kami dalam menjaga dan mengembangkan seni tradisional nagari,” ungkapnya.
Sementara itu, Walijorong Sungai Baringin sekaligus pembina Sanggar Seni Nan Tongga, Arif, juga menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya. “Kami berterima kasih kepada Universitas Negeri Padang dan tim pengabdian atas pembinaan yang diberikan. Kegiatan ini nyata meningkatkan keterampilan anggota, memperkuat tata kelola sanggar, dan memberi semangat bagi generasi muda untuk melestarikan seni tradisional. Sebagai pembina, saya berharap kerja sama ini berlanjut sehingga sanggar semakin mandiri dan menjadi teladan bagi komunitas lain,” ujarnya.
Dengan terlaksananya rangkaian kegiatan ini, UNP berharap Sanggar Seni Nan Tongga terus berkembang sebagai pusat pelestarian budaya Minangkabau dan mampu menjadi inspirasi bagi sanggar-sanggar seni lainnya di Kabupaten Agam(A/M)

Komentar0