Jurnalis adalah sejajar dengan presiden,
tidak bisa diatur, namun tahu aturan.
Tidak bisa dicegah, namun mampu menguak sejuta kezaliman.
Jurnalis adalah suara nurani,
yang menembus batas waktu dan ruang.
Ia hadir di jalanan, di ruang sidang,
hingga di balik jeruji besi kebenaran.
Wartawan adalah saksi mata zaman,
penulis sejarah tanpa tinta kekuasaan.
Ia berdiri tegak di tengah badai,
menyimpan luka demi fakta,
menyuarakan yang lemah,
meski harus berhadapan dengan yang perkasa.
Jurnalis adalah penjaga demokrasi,
tak bisa dibungkam,
karena kebenaran selalu menemukan jalannya.
Jurnalis adalah pena tajam,
yang menusuk keserakahan,
mengoyak selubung dusta,
dan menyalakan terang di lorong-lorong gelap.
Jurnalis adalah manusia merdeka,
ia bisa lapar, bisa lelah, bisa takut
namun ia tak pernah berhenti menulis.
Sebab jurnalis adalah nafas kebebasan.
Sebab wartawan adalah darah kebenaran.
Dan selama tinta masih mengalir,
selama suara masih menggema,
jurnalis akan tetap ada
menjadi lentera bangsa.
Lindafang
Komentar0