Bupati Agam Tinggalkan Rapat Penting, Untuk Temui Masyarakat Salingka Marapi
Kendati sudah teragenda rapat penting dan rutin setiap bulan, rapat koordinasi seluruh SKPD dan camat se-Kabupaten Agam, yang dimulai tepat jam 07.00 WIB pagi ini, Kamis (4/8 ) bertempat di aula kantor bupati Agam, namun bupati lebih memilih berangkat ke Canduang dan Sei Puar untuk melihat secara lebih dekat keberadaan masyarakatnya.
Kondisi itu dipicu, mengingat tingginya intensitas atifitas gunung Marapi semenjak pagi kemaren, Bupati Agam Indra Catri turun langsung ke Kecamatan terdekat dengan lokasi gunung, diantaranya Banuhampu, Sei Pua dan Canduang.
Setiba di Canduang, bupati yang turut didampingi Kepala BPBD Agam Drs. Isfaemal, Kepala Dinas Sosial. Drs. H. M. Khudri, M.Pd. Kepala Dinas Kominfo Drs. Eryanson, dan Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Drs. Martias Wanto, disambut para pegawai kantor camat Canduang, sehubungan Camat Canduang Monisfar sedang memimpin pencarian salah seorang warga Jorong Lasi Tuo Nagari lasi yang hilang semenjak hari Senin malam (1/8).
Kehadiran bupati disambut hangat para pegawai, sekaligus diharapkan mampu menghilangkan kecemasan bagi kalangan perangkat kecamatan akibat gejolak gunung Marapi. “ Kal lai ndak cameh bana awak di Canduang doh kan,” ungkap bupati menyapa ramah para pegawai camat Canduang.
Tingkatkan terus kewaspadaa, aktifkan siskamling dan jadikan masjid sebagai media informasi ke tengah-tengah masyarakat, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa bagi masyarakat kita, kendatipun kita harus tetap waspada, ujar Indra Catri.
Sementara itu Camat Canduang Monisfar juga telah mengambil langkah penanggulangan, diantaranya, membentuk posko ditingkat kecamatan serta posko kesehatan di sekitar jorong-jorong yang rawan letusan gunung Merapi sekaligus telah mempersiapkan masker untuk masyarakat sekitar.
Selain itu, kita juga telah membentuk piket di posko, serta papan informasi berita-berita terkini di posko terkait letusan Gunung Merapi. “ Kita juga mengharapkan melalui pengurus masjid dan para wali jorong dan wali nagari untuk menjadikan kegiatan Tadarus pada malam hari masjid-masjid sebagai posko antara dan siap memantau aktifitas gunung Merapi, agar kita tidak mati langkah informasi nantinya, harap Monisfar. (CMC-005)