24 C
id
Ayo gabung jadi wartawan TriargaNews.Com ! Klik Di sini! 



JEJAK LANGKAH “AMANAH” ARISTO MUNANDAR-ARDINAL HASAN


Siapa yang tidak kenal dengan sosok pribadi yang mempunyai senyum khas ini, dalam usianya yang masih muda (25 th) telah dipercaya menjabat Camat Baso serta tahun 2000-2005 telah berhasil meletakkan landasan dasar pembangunan masyarakat Madani dalam kapasitasnya sebagai Bupati Agam.

Sebagai figure dan tokoh yang penuh energik, putra kelahiran jorong Koto Hilalang, Nagari Lambah Kecamatan IV Angkek 15 Oktober 1950 ini, sewaktu menjalani bangku pendidikan terbilang murid yang cerdas dan berprestasi. Mulai Sekolah Rakyat 1957-1963, SMP Simpang Canduang 1963-1966 dan SMAN 01 Bukittingi yang ditamatkannya tahun 1969. Kemudian Aristo melanjutkan Pendidikan di Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) Bukittinggi 1970-1973. Sewaktu menjadi Camat Baso, Aristo pernah menyetop mobil Mentri Pekerjaan Umum RI Purnomo Hadi Saroso yang tengah melewati Baso hendak menuju Payakumbuh guna menyalurkan aspirasi masyarakatnya akan permintaan air PAM. Sebelum dipercaya sebagai Camat Baso, pria yang dilahirkan dari keluarga religius ini ditempatkan menjadi staf di Kantor Pembinaan Unit Lumbung Pitih Nagari (LPN Agam).

Karir anak kedua dari 4 bersaudara Ahmad Yosan ST. Rajo Pangulu (Alm) dengan Samiar (Almh) ini berawal sebagai Camat Baso (1976-1981). Melihat prestasi kerja yang terus menanjak diberikan tugas belajar ke Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) Jakarta hingga 1983. Begitu tamat IIP pria yang keturunan suku Koto ini ditempatkan di Kodya Padang sebagai staf pribadi Wali Kota Padang  dan pada tahun 1985-1987 diberi amanah menjabat Camat Nanggalo Kodya Padang.

Suami dari Wartati, kelahiran Koto Hilalang 15 Desember 1958 dikaruniai 4 orang putra, masing-masing Bobi Arwan, Bambang Arwan, Budi Arwan, serta Beriandi Arwan, mengalami mutasi sebagai Kabag HUMAS Kota Padang. Dan pada tahun 1988-1992 promosi lagi sebagai Kakan Sospol Kota Padang.

Pasang surut sebagai Pegawai Negeripun pernah dialaminya sewaktu kepemimpinan Gubernur Hasan Basri Durin ke-2, Namun tidak beberapa lama yakni 1995 diamanahkan menjadi Sekretaris Dewan Sawah Lunto dan kemudian dimutasi tahun 1997 sebagai Kepala RW pada Kota kuali itu.

Nampaknya keberuntungan terus berpihak pada pria yang selalu dekat dengan masyarakat dimanapun dia melaksanakan tugas, usai mengikuti jenjang karir Diklat SPAMEN di Jakarta tahun 1998, penggemar olahraga Tenis Lapangan dan Sepakbola itu dipercaya memangku jabatan Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Agam menggantikan Drs. H. Nadran Agus.

Didukung dari berbagai Diklat dan organisasi yang pernah digelutinya, seperti penataran Tipe A, Penataran Litsus Angkatan Pertama, SEPADYA, Penataran TOT Manajemen Pemerintahan, Penataran Keagrariaan, Kewaspadaan Nasional, Organisasi KNPI, KONI dan lainnya, sosok Aristo mantan Bupati Agam periode 2000-2005 dan 2005-2010 benar-benar fiqur yang sangat dibanggakan oleh 430.000 jiwa lebih penduduk Agam dalam upaya mewujudkan masyarakat Agam yang Madani.

Hampir 10 tahun menjabat bupati Agam, pria yang rutin bersama istrinya puasa sunnah Senin dan Kamis itu, Alhamdulillah telah banyak hal yang dicapai dan langsung dirasakan oleh seluruh komponen masyarakatnya. Hal itu dapat dilihat dalam pencapaian 4 preoritas pembangunan dalam rangka mewujudkan visi Agam Mandiri, Berprestasi yang Madani.

Ke-4 langkah tersebut secara umum tergambar pada percepatan pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, Penegakan Supremasi Hukum dan Demokrasi serta Pembinaan Politik dan Aparatur Pemerintahan. Namun yang menjadi nilai plus bagi program Aristo adalah terwujudnya hubungan harmonis dengan Niniak-mamak, Alim-ulama dan Bundo-kanduang serta dilibatkannya ketiga unsur tersebut dalam mengambil kebijakan daerah melalui MUSPIDA PLUS-nya.

Selain itu ikatan batin dengan perantau yang selama ini belum terkoordinir secara maksimal, secara bertahap oleh Aristo menjadikan program ini merupakan program preoritas dan andalan untuk membawa arah kemajuan.

Begitupun pada bidang pelayanan masyarakat berbagai langkah kemajuan terus digulirkan, apakah melalui pelimpahan kewenangan kepada wali nagari dan camat atau membentuk Pusat Pelayanan Masyarakt yang merupakan pengembangan dari Pusat Pelayanan Satu Pintu yang berlokasi di Lubuk Basung dan Bukittinggi.

Kemudian masyarakat Agam boleh bersyukur bahwa penerapan Agam Madani secara berkesinambungan telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan. Adapun yang dimaksud dengan Agam yang Madani ialah Kabupaten yang menjiwai prinsip hidup Masyarakat yang Madani yang terealisir dalam prinsip hidup sehari-hari dan nampak jelas sebagai realita seperti yang dilaksanakan oleh masyarakat Madinah pada masa kepemimpinan Rasulullah SAW. Dan beberapa masa sesudah beliau. Kini secara berangsur kehidupan yang bernuangsa agama sudah mulai mewarnai masyarakat Agam, seperti maraknya mesjid dan mushalla melalui kegiatan Didikan Subuh, Remaja Mesjid dengan BKPRMI-nya dan BKMT serta Program Unggulan Ekonomi Kerakyatan BMT Agam Madani dengan pola Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS).

Selain itu juga telah jalan dan pertama kali di Indonesia anak SD, SMP dan SMA serta seluruh Pegawai Negeri Sipil diwajibkan berbusana Muslim, wajib bisa baca tuli Al-Quran sebagai syarat nikah serta melanjutkan pendidikan dan Alhamdulillah program ini dapat berjalan dengan lancar tanpa mendapat rintangan yang berarti.

Satu hal yang cukup menarik di Kepemimpinan AMANAH ini, telah melahirkan micro finance dengan pola BMT Agam Madani di 82 nagari di wilayah kabupaten Agam sebagai percepatan penanggulangan kemiskinan yang menjadi ujung tombak dari tim Penanggulangan Kemiskinan pada semua tingkatan termasuk Posko Masjid.

Dengan cari inilah kita mampu nantinya meraih dampak positif sekaligus sekaligus menempis dampak negatif modernisasi yang telah membudaya di Ranah Minangkabau yang terkenal dengan filosofi “Adat Basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah, Syarak mangato adat mamakai”. Semua itu, membuktikan kuatnya peranan agama yang mampu mewarnai watak dan kepribadian sekaligus tatanan masyarakat Minangkabau terutama pada masa lampau. Karenanya konsep masyarakat Madani yang telah dipopulerkan masyarakat Agam harus mengakar di kabupaten Agam itu sendiri melalui gerakan kembali menata dan menjalankan kehidupan bernagari yang telah mewarnai kehidupan gernarasi sebelumnya.

Sebagai puncak prestasi selama 10 tahun Aristo mendayung bahtera kabupaten Agam ada beberapa penghargaan ditingkat nasional yang sempat dipetiknya seperti sebagai Bupati Terbaik dalam bidang kesejahteraan rakyat berupa Satya Lencana Pembangunan yang diserahkan langsung oleh presiden RI Hj. Megawati Soekarno Putri pada tanggal 17 Agustus 2004. Penghargaan lainnya berupa:
1.    TERBAIK NOMOR DUA UJIAN SEMESTER I – II PADA TAHUN AKADEMIK 1971 – 1972 DI APDN BUKITTINGGI
2.    RANGKING KEDUA YUDISIUM MAHASISWA APDN ANGKATAN VII
3.    RANGKING IV, PENATARAN P4 TYPE. A, ANGKATAN KE III TINGKAT PROVINSI SUMBAR PADA TAHUN 1979
4.    CAMAT TELADAN I TINGKAT KOTAMADYA PADANG PADA TAHUN 1986
5.    PEGAWAI TELADAN III GOLONGAN III TINGKAT PROVINSI SUMBAR
6.    RANGKING I SPADYA ANGKATAN KE III DEPDAGRI PADA TAHUN 1990
7.    RANGKING KE VI PENATARAN P4 TERPADU TINGKAT SUMATETA BARAT
8.    PENGHARGAAN BAKTI KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH REPUBLIK INDONESIA OLEH MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH PADA TAHUN 2001
9.    KABUPATEN PERINTIS BIDANG AGROPOLITAN (PRESENTASI DI FORUM NASIONAL DAN DIKUNJUNGI TIM AGROPOLITAN PUSAT) TAHUN 2003
10.    PENGHARGAAN KETAHANAN PANGAN KEPADA ARISTO MUNANDAR SEBAGAI BUPATI AGAM TAHUN 2003
11.    PENGHARGAAN WIDYAKRAMA PADA TAHUN 2003 OLEH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL RI, JAKARTA
12.    PENGHARGAAN GRAND WIDYAKRAMA PADA TAHUN 2004 OLEH MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL RI, JAKARTA
13.    TANDA PENGHORMATAN SATYA LENCANA PEMBANGUNAN TINGKAT NASIONAL DI JAKARTA PADA PERINGATAN HUT RI TAHUN 2004 OLEH PRESIDEN RI
14.    PENGHARGAAN BUPATI YANG PEDULI DAN KONSISTEN DALAM MENGEMBANGKAN PROGRAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL PADA TAHUN 2004 OLEH DEPUTI MENEG BAPPENAS
15.    PIAGAM PENGHARGAAN ZAKAT AWARD 2005 PADA TAHUN 2005 OLEH DEPARTEMEN AGAMA RI INSTITUT MANAGEMEN ZAKAT (IMZ), PADA FORUM ZAKAT (FO)
16.    PENGHARGAAN MANGGALA KARYA KENCANA DIBIDANG KELUARGA BERENCANA TAHUN 2006
17.    PENGHARGAAN BKPRMI AWARD TINGKAT NASIONAL PADA TAHUN 2006
18.    PENGHARGAAN PERDA AKTA KELAHIRAN BEBAS BEA DIBIDANG CATATAN SIPIL TAHUN 2006
19.    PENGHARGAAN PERDA AKTA KELAHIRAN BEBAS BEA PADA TAHUN 2006 OLEH MENTRI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN RI
20.    PENGHARGAAN UNIT KERJA PELAYANAN PUBLIK TERBAIK DI SUMATERA BARAT PADA TAHUN 2006 OLEH GUBERNUR SUMATERA BARAT
21.    PENGHARGAAN DARI PUSAT INKUBASI BISNIS USAHA KECIL TINGKAT PUSAT TAHUN 2006
22.    PENGHARGAAN PIALA CITRA BHAKTI ABDI NEGARA BIDANG PELAYANAN PUBLIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2006
23.    ADIBAKTI MINA BAHARI JUARA I LOMBA KELOMPOK PEMBUDIDAYA NILA PADA TAHUN 2006 OLEH MENTERI KELAUTAN DAN DAN PERIKANAN
24.    SATYA LENCANA PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN PADA TAHUN 2007 OLEH PRESIDEN RI
25.    PENGHARGAAN SATYA LENCANA BIDANG KOPERASI YANG DIBERIKAN OLEH PRESIDEN RI DALAM RANGKA HARI KOPERASI KE-60 TAHUN 2007
26.    PENGHARGAAN MANGGALA KARYA BAKTI HUSADA DIBIDANG KESEHATAN TAHUN 2007
27.    PENGHARGAAN PENYELENGGARA PELAYANAN TERPADU SATU PINTU TERBAIK DAN PERUSAHAAN PMA / PMDN TERBAIK PADA TAHUN 2007 OLEH PRESIDEN RI, MENTERI KESEHATAN
28.    KNPI AWARD 2008 OLEH DPD KNPI SUMATERA BARAT
29.    PENGHARGAAN KEPEDULIAN TERHADAP PROGRAM PEMP DKP-RI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2008
30.    PENGHARGAAN PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK MELALUI METODE BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT TINGKAT NASIONAL TAHUN 2008 OLEH PRESIDEN RI
31.    UNIT PELAYANAN BERPRESTASI PENERIMA PIALA CITRA PELAYANAN PRIMA TINGKAT NASIONAL OLEH PUSKESMAS PEKAN KAMIS DAN KECAMATAN AMPEK ANGKEK TAHUN 2008
32.    PENGHARGAAN DARI DPD REAL ESTAT SUMATERA BARAT TAHUN 2008
33.    LOMBA NAGARI DAN KELURAHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL OLEH NAGARI SUNGAI PUA KECAMATAN SUNGAI PUA TAHUN 2009
34.    PENGHARGAAN PARAMADHANA UTAMA KOPERASI (KABUPATEN PENGGERAK KOPERASI) TINGKAT NASIONAL TAHUN 2009
35.    PENGHARGAAN ATAS PENYAMPAIAN LAKIP TAHUN 2008 TEPAT WAKTU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2009
36.    PENGHARGAAN ADI MANGGALA KRIDA (PEMBINA OLAH RAGA BERBAGAI CABANG) TINGKAT NASIONAL TAHUN 2009
37.    TOKOH EKONOMI SYARIAH TINGKAT NASIONAL TAHUN 2009
38.    PENGHARGAAN DAERAH BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA KEUANGAN, KINERJA EKONOMI, DAN KESEJAHTERAAN TINGKAT NASIONAL OLEH MENTERI KEUANGAN RI
39.    PENGHARGAAN RASKIN AWARD TAHUN 2009 DISERAHKAN OLEH MENKO KESRA RI
40.    PENGHARGAAN PAMONG AWARD TAHUN 2009 (BUPATI TERBAIK) DISERAHKAN OLEH MENTERI DALAM NEGERI RI
41.    CITRA PELOPOR INOVASI PELAYANAN PRIMA OLEH PRESIDEN RI TH 2010

Semuanya itu menurut pria yang selalu dekat dengan rakyat badarai, penyayang, santun, murah senyum, sabar, rajin shalat dan puasa sunnah, gigih dalam berjuang, selalu membuka diri dari segala bentuk kritikan dan tak mengenal waktu siang maupun malam dalam melayani masyarakatnya, adalah salahsatu prestasi gemilang dan buah karya dari seluruh komponen masyarat Agam tanpa kecuali. “Semua prestasi yang telah diraih selama kepemimpinannya menjadi bupati Agam menjadi hak milik dan buah karya dari seorang Aristo” ungkapnya dengan tulus dan ikhlas. 

Memang hidup di dunia ini memang penuh tekateki sebab siapa sangka dalam pemilihan Kepala Daerah tgl 27 Juni 2005 lalu Aristo berpasangan dengan seorang pemuda yang energik, pintar, rendah hati dan rajin beribadah. Itulah dia Ardinal Hasan kelahiran Batu Nanggai, Maninjau, Tanjung Raya, 14 Mei 1968. Suami dari Ferawati, S.Ag negeri asal Guguak Tinggi IV Koto itu merupakan Alumni Madrasah Sumatera Tawalib Parabek 1981-1987 dan IAIN IB Padang lulusan 1994. Ayah dari Harits Muhammad Affan usi 12 th dan Nauval Muhammad Abby 10 th. merupakan mantan anggota DPRD Agam dan mantan Ketua DPC Partai Bulan Bintang Kabupaten Agam.

Berbagai organisasi kemasyarakatan sudah banyak digelutinya seperti Ketua Umum HMI Komisariat Fakultas Syari’ah 1989-1990, Ketua Umum Senat Mahasiswa IAIN IB Padang 1992-1993, Ketua BADKO HMI Sumaterabarat-Riau, Ketua PW Pemuda Bulan Bintang Sumbar 2003-2006, Ketua Yayasan Pendidikan Al-Fitra, wakil sekretaris IKAPI Sumbar 2000-2002, Ketua KWARCAB kab. Agam serta ketua PMI kab. Agam. Sebelum menjadi Anggota Dewan, anak keturunan suku Melayu ini bekerja sebagai konsultan di beberapa perusahaan di Kota Padang.

Alas an yang paling mendasar bagi Aristo meminang Ardinal Hasan untuk mendampinginya periode 2005-2010 ini adalah latar belakang pendidikan agama yang cukup matang. Ini berarti kesinambungan implementasi konseptual Agam Madani akan mampu dipertajam lagi pada masa mendatang dengan ditopang disiplin ilmu yang dimiliki Ardinal. Selain itu, system pengkaderan kepemimpinan akan berjalan secara otomatis mengingat Ardinal Hasan adalah figur muda yang ulet, gigih, tenang dalam menghadapi setiap persoalan serta diharapkan curahan ilmu, tenaga dan pikiran dan ketulusannya untuk membangun kab. Agam mendatang. Sikapnya yang tenang bersahabat mau bergaul dengan siapa saja, hormat kepada orang tua dan aspiratif terhadap keluhan masyarakat merupakan modal dasar dalam  mengaplikasikan masyarakat Agam Mandiri berprestasi yang Madani.
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar