78
Ketika Kecamatan lain ngga ‘ngah…!!!
Maraknya dunia IT dan informasi sehingga negera kita memandang perlu adanya sebuah departemen/kementrian yang berdiri sendiri untuk mengatur persoalan tetek bengek infomatika yang dipimpin oleh seorang Menko Info. Tentu, karena kemajuan IT dan dunia informasi tersebut segala informasi yang bergentayangan di jagat raya telah menyeruak sampai ke kamar tidur dan bahkan ke dalam kantong, tas dan boks mobil sekalipun melalui telepon seluler (Baca: handphone). Konsekuensi dari kecanggihan dunia maya ini adalah perlunya setiap individu, keluarga kelompok warga masyarakat tentu kita untuk mengontrol, mengawasi dan bahkan memproteksi diri terhadap informasi yang tidak layak untuk dikonsumsi yang bersifat negatif.
Disadari pula, sekecil apapun informasi itu adalah sangat berarti bagi kita semua warga masyarakat. Terutama bagi kalangan penyelenggara pemerintahan baik di daerah maupun di nagari-nagari. Andaikan dapat dimaknai, maka informasi itu bagikan “setitik cahaya dalam kegelapan” bagi yang membutuhkannya.
Sebuah kejanggalan yang terjadi malah ketika setiap orang sangat menghargai sebuah informasi terutama bagi kalangan yang berada atau berdomisili jauh dari kampung halamannya rindu akan informasi kampung halaman tapi kecanggihan teknologi itu belum termanfaatkan sepenuhnya oleh warga, pemerintahan di kampung asalnya itu.
Apakah yang menyebabkan nagari-nagari di Sumatera Barat tidak memanfaatkan dunia IT dan informatika tersebut? Ataukah masih ada para stake holders kita seperti ‘Itiak di sawah laweh’ atau seperti ‘ayam masuak musajik’ saja? “Ngangak-ngangak-i…!!!” bukan “engak lho?!”. He…he…he…!!!
Agaknya, menyadari pentingnya sebuah informasi dan sekaligus untuk menjembati kebutuhan, kerinduan dan kepedulian antara kampung dan rantau itulah pemerintah kecamatan Canduang, salah satu kecamatan yang konon lebih muda usia kecamatan tersebut di kabupaten Agam ini memulai debut barunya dengan membuat sebuah portal yang dapat diakses pada www.canduang.com ini.
Sesederhana apa pun dan semenimal apapun tampilan dan menu yang disuguhkan oleh www.canduang.com tersebut adalah sangat berarti. Apalagi pada saat orang lain belum berfikir ternyata kecamatan Canduang yang dinakhodai Monisfar, S.Sos itu telah lebih awal berbuat. Barangkali mencontoh mottonya PT. Semen Padang agaknyo, “Sebelum Orang Berfikir, Kami Telah Berbuat”. Artinya ketika kecamatan lain di kabupaten Agam “ngga ‘ngah” bak kate orang Sunda ternyata camat Canduang, Monisfar, S.Sos telah berbuat lebih awal untuk seluruh masyarakatnya baik yang masih menetap di tiga nagari (Canduang, Lasi dan Bukik Batabuah) maupun yang berada diperantauan sebagai bentuk ‘pelayanan prima’ dalam khasanah ‘good government dan governance’ yang sedang disemarakkan di tanah air ini. Tinggal lagi bagaimanakah kita semua memaknai fasilitas ini untuk memperelok tiga nagari yang berderet di lereng giunung Merapi yang bernama kecamatan Candung ini pada masa mendatang.*** t@n3dent_mah (Trides Bustami)
Maraknya dunia IT dan informasi sehingga negera kita memandang perlu adanya sebuah departemen/kementrian yang berdiri sendiri untuk mengatur persoalan tetek bengek infomatika yang dipimpin oleh seorang Menko Info. Tentu, karena kemajuan IT dan dunia informasi tersebut segala informasi yang bergentayangan di jagat raya telah menyeruak sampai ke kamar tidur dan bahkan ke dalam kantong, tas dan boks mobil sekalipun melalui telepon seluler (Baca: handphone). Konsekuensi dari kecanggihan dunia maya ini adalah perlunya setiap individu, keluarga kelompok warga masyarakat tentu kita untuk mengontrol, mengawasi dan bahkan memproteksi diri terhadap informasi yang tidak layak untuk dikonsumsi yang bersifat negatif.
Disadari pula, sekecil apapun informasi itu adalah sangat berarti bagi kita semua warga masyarakat. Terutama bagi kalangan penyelenggara pemerintahan baik di daerah maupun di nagari-nagari. Andaikan dapat dimaknai, maka informasi itu bagikan “setitik cahaya dalam kegelapan” bagi yang membutuhkannya.
Sebuah kejanggalan yang terjadi malah ketika setiap orang sangat menghargai sebuah informasi terutama bagi kalangan yang berada atau berdomisili jauh dari kampung halamannya rindu akan informasi kampung halaman tapi kecanggihan teknologi itu belum termanfaatkan sepenuhnya oleh warga, pemerintahan di kampung asalnya itu.
Apakah yang menyebabkan nagari-nagari di Sumatera Barat tidak memanfaatkan dunia IT dan informatika tersebut? Ataukah masih ada para stake holders kita seperti ‘Itiak di sawah laweh’ atau seperti ‘ayam masuak musajik’ saja? “Ngangak-ngangak-i…!!!” bukan “engak lho?!”. He…he…he…!!!
Agaknya, menyadari pentingnya sebuah informasi dan sekaligus untuk menjembati kebutuhan, kerinduan dan kepedulian antara kampung dan rantau itulah pemerintah kecamatan Canduang, salah satu kecamatan yang konon lebih muda usia kecamatan tersebut di kabupaten Agam ini memulai debut barunya dengan membuat sebuah portal yang dapat diakses pada www.canduang.com ini.
Sesederhana apa pun dan semenimal apapun tampilan dan menu yang disuguhkan oleh www.canduang.com tersebut adalah sangat berarti. Apalagi pada saat orang lain belum berfikir ternyata kecamatan Canduang yang dinakhodai Monisfar, S.Sos itu telah lebih awal berbuat. Barangkali mencontoh mottonya PT. Semen Padang agaknyo, “Sebelum Orang Berfikir, Kami Telah Berbuat”. Artinya ketika kecamatan lain di kabupaten Agam “ngga ‘ngah” bak kate orang Sunda ternyata camat Canduang, Monisfar, S.Sos telah berbuat lebih awal untuk seluruh masyarakatnya baik yang masih menetap di tiga nagari (Canduang, Lasi dan Bukik Batabuah) maupun yang berada diperantauan sebagai bentuk ‘pelayanan prima’ dalam khasanah ‘good government dan governance’ yang sedang disemarakkan di tanah air ini. Tinggal lagi bagaimanakah kita semua memaknai fasilitas ini untuk memperelok tiga nagari yang berderet di lereng giunung Merapi yang bernama kecamatan Candung ini pada masa mendatang.*** t@n3dent_mah (Trides Bustami)
Posting Komentar