TUMpTSOoTfrlGUY6GSr6GSW7BY==

Rapat Pengendalian Danau Singkarak, Pemkab Solok Dorong Penyelamatan Ekosistem Dan Ikan Bilih

 


Arosuka Triarga News, - Pemerintah Kabupaten Solok terus menunjukkan komitmennya dalam menyelamatkan Danau Singkarak dari kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap ekosistemnya.

Bertempat di Ruang Rapat Wakil Bupati, rapat koordinasi lintas OPD digelar pada Rabu, 13 Agustus 2025 dengan melibatkan Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bapelitbang, dan unsur terkait lainnya.

Rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Solok, H. Candra,

Dalam arahannya, menegaskan bahwa penyelamatan Danau Singkarak memerlukan sinergi yang kuat, khususnya dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 

Ia menyampaikan rencana untuk segera menggelar rapat lanjutan bersama Gubernur setelah seluruh bahan teknis disiapkan.

“Contohnya, Perda tentang cara penangkapan ikan sudah ada. Tapi jika tidak dijalankan, kita perlu pikirkan sanksinya. Bahkan, kalau perlu, hentikan semua kegiatan yang merugikan Danau Singkarak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Wabup juga menyoroti peran generasi muda dan komunitas milenial untuk ikut berpartisipasi dalam aksi sporadis pembersihan danau. Namun Ia mengingatkan bahwa persoalan utama justru berada di hulu, seperti keberadaan keramba yang tidak terkendali dan persoalan sampah yang masih belum tertangani secara maksimal.

Salah satu usulan dalam rapat adalah pengolahan sampah melalui insinerator, yang dapat dikelola oleh pihak ketiga seperti Koperasi Merah Putih. Ini diharapkan menjadi solusi nyata pengelolaan limbah di kawasan Danau Singkarak.


Kepala Bapelitbang Kabupaten Solok, Desmalia Ramadhanur, menyampaikan bahwa penanganan sampah harus menjadi prioritas utama dalam menyelamatkan Danau Singkarak. Ia mengungkapkan bahwa PLN pernah menyatakan kesediaannya untuk berkontribusi dalam penanganan sampah di kawasan danau.

“Ini peluang besar yang harus kita manfaatkan. Pemerintah daerah siap membackup melalui APBD. Kolaborasi ini harus kita konkritkan agar dampaknya nyata,” ujarnya.

Menurutnya lagi, pelestarian Danau Singkarak memerlukan pendekatan kolaboratif antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat agar upaya penyelamatan tidak hanya seremonial belaka.

Kekhawatiran terhadap kondisi lingkungan Danau Singkarak juga disampaikan oleh Kadis DLH Kabupaten Solok Asnur. Ia menjelaskan bahwa kualitas air danau telah menurun dan terdeteksi pencemaran di sejumlah titik, terutama pada aliran keluar danau.

“Pencemaran berasal dari berbagai sumber, mulai dari limbah rumah tangga, keramba yang tidak terkontrol, hingga pembuangan sampah langsung ke danau,” jelasnya.

DLH akan memperkuat upaya pengendalian dan pemantauan kualitas air secara berkala, serta meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan danau.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Solok  Medison, menekankan pentingnya membangun kerja sama lintas daerah, terutama dengan Kabupaten Tanah Datar yang juga berbatasan langsung dengan Danau Singkarak.

“Kita harus rancang mekanisme kerja sama, agar kegiatan di dua kabupaten dapat bersinergi dalam menjaga dan membersihkan Danau Singkarak,” ujarnya.

Ia juga mendorong agar seluruh SKPD terlibat langsung dalam aksi nyata, dan menjadikan pelestarian Danau Singkarak sebagai gerakan bersama lintas sektor.(Elly/**) 


Rapat ini mencerminkan keseriusan Pemkab Solok dalam melestarikan Danau Singkarak yang merupakan ikon alam Sumatera Barat serta habitat bagi ikan bilih yang kini populasinya kian menurun.


Pemerintah daerah menegaskan bahwa penyelamatan danau tidak dapat dilakukan secara parsial, melainkan harus dengan pendekatan terpadu dan kolaboratif demi masa depan lingkungan dan masyarakat di sekitarnya.

Komentar0

Type above and press Enter to search.