Foto: Dr. Gusrizal bersama Konjen Republik Indonesia di Victoria, di Kantor Konjen RI Melbourne, Australia.
TriargaNews, - Menyikapi pernyataan Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias saat memperingati Hari Jadi Kota Bukittinggi ke 241, dalam kesempatan ini, izinkan saya mengucapkan Selamat Kepada Walikota Bukittinggi, Bapak H.M Ramlan Nurmatias, Semoga Bapak Sehat selalu dan dapat menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di Kota Bukittinggi.
Ketika tulisan ini dibuat saya masih berada di Australia, namun melalui media online hubungan dengan ranah tidak terputus. Sambutan Walikota Bukittinggi dalam acara Hari Jadi Kota ke 241 kemaren juga sudah saya baca, di mana beliau menyoroti sejumlah pembangunan yang tidak berjalan sesuai harapan beberapa diantaranya kasus Pasar Banto Trade Centre (BTC), Kawasan Kuliner, Stasiun Lambung, Kasus Tanah Fort de Kock (UFDK) yang belum ada penyelesaian dan juga termasuk Penataan PKL.
Saya tentu dapat memahami begitu rumitnya persoalan yang ada, namun disinilah sesungguhnya Peran dan Tugas Kepala Daerah. Tugas Kepala Daerah itu dapat menyelesaikan dan mengurai setiap persoalan serta mencarikan solusinya dan itu menjadi tanggung jawab Kepala Daerah. Tidak hanya itu, Kepala Daerah harus dapat mencari berbagai inovasi kedepan dan itu juga menjadi bahagian dari tugas Kepala Daerah.
Sebagai penghubung Pemerintah Australia di Sumatera Barat, saya bersyukur Walikota Bukittinggi sudah bertemu dengan Bapak Duta Besar Australia belum lama ini. Saya juga bersyukur Pemerintah Australia mendukung gagasan Walikota dalam membangun Kota Kembar (Sister City) antara Bukittinggi dengan salah satu Kota di Australia. Sebenarnya gagasan ini sudah ada, tinggal melanjutkan saja lagi. Saya tahu karena saya ikut mendampingi Bapak Walikota Ismet Amzis di Australia tahun 2010 lalu.
Sebagai putra daerah saya siap untuk membantu dan mendukung inovasi Kepala Daerah kedepan. Tentu saja, saya akan mendukung kebijakan Kepala Daerah yang pro pendidikan. Dunia pendidikan adalah dunia saya. Saya ikut membantu beberapa universitas di Sumatera Barat mendatangkan pembicara-pembicara dari luar negeri dalam berbagai seminar international sebut saja kegiatan di UMSB, UIN Bukittinggi (d/h. STAIN), UFDK, Ahli Sunnah. Bahkan saya ikut terlibat menggagas lahirnya Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) di SUMBAR. Itu semua saya lakukan sebagai kecintaan saya terhadap dunia pendidikan di SUMBAR.
Saya mengikuti perkembangan Universitas Fort De Kock. Sebagai putra daerah saya ikut bangga, Universitas ini lahir di Kota Bukittinggi. Sekarang universitas ini sudah tumbuh besar dan menjadi kebanggaan. Walikota dalam sambutannya kemaren masih menyinggung tentang Kasus Tanah Fort de Kock yang belum ada penyelesaiannya, ini tentu menjadi perhatian kita bersama. Kepala Daerah yang baru harus menyelesaikan persoalan ini dan duduk bersama kedua belah pihak mencarikan solusi terbaik. Yakinlah, tidak ada persoalan yang tidak selesai.
Pendidikan ini penting karena menjadi salah satu potensi unggulan daerah Kota Bukittinggi. Kepala Daerah memberikan peran yang sangat penting dalam mendukung keberlangsungan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ataupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Kepala daerah harus dapat berperan sebagai fasilitator, pendukung, dan penggerak dalam meningkatkan kualitas dan keberlangsungan PTS dan PTS yang ada di wilayah kerjanya. Maju dan berkembangnya PTN/PTS di daerah, tentu saja akan memberikan multiplier effect kepada ekonomi masyarakat yang menyebabkan perubahan total yang lebih besar dalam pendapatan daerah.
Dari berita yang saya kutip, keuntungan lain bagi daerah, saat ini Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek telah menggandeng Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) untuk mengoptimalkan kolaborasi Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah dalam pemanfaatan dana matching fund lewat platform kedaireka. Kedaireka merupakan sarana yang dilaksanakan dalam upaya untuk menjembatani pengembangan ilmu dan teknologi atau rekacipta yang dihasilkan oleh perguruan tinggi dengan kebutuhan teknologi dan pengembangan di industri.
Permasalahan di daerah, seperti tengkes dan peningkatan ekonomi, dapat diatasi bersama dengan keahlian dari perguruan tinggi dengan mitra, termasuk Pemda. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung terjalinnya kemitraan antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah lewat program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kedaireka. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Diktiristek Nizam memaparkan, program matching fund dengan platform Kedaireka menjadi wadah pertukaran pemikiran atau reka cipta antara perguruan tinggi dengan Dunia Usaha dan Dunia lndustri (DUDI) ataupun Pemerintah Daerah (PEMDA). Kedua pihak dapat saling berkolaborasi memberikan kebermanfaatan agar memiliki pengaruh yang luas.
Kemendikbudristek menyediakan 56 persen dana matching fund dan 44 persen dari dana kemitraan. Kolaborasi bukan hanya berfokus untuk penanggulangan permasalahan, melainkan juga dapat meningkatkan produktivitas pemerintah daerah ke tingkat nasional dan internasional.
Saya berharap persoalan dapat diselesaikan dengan baik, maka akan terjadi sinergi yang lebih baik antar lintas sektoral. Sebenarnya UFDK dengan Pemda Kota sudah terbangun hubungan yang baik. Perlu kita ketahui, beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Kesehatan sudah bekerjasama dengan Universitas Fort de Kock dalam mengupayakan pencegahan stunting di Bukittinggi. Salah satu upaya dilakukan dengan pemberian vitamin A kepada anak usia dini. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi waktu itu, Hj. Linda Faroza,SH.M.M menjelaskan, Kota Bukittinggi memiliki 136 Posyandu yang tersebar di 24 kelurahan di Kota Bukittinggi dengan jumlah kader lebih kurang 680 orang. Keberhasilan pengelolaan Posyandu memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, baik dukungan moril, materil, maupun finansial. Semua komitmen untuk mensukseskan program pemerintah dalam rangka mengantisipasi permasalahan stunting di Bukittinggi.
Kita ingin keberlanjutan kerjasama ini dapat terus terbina. Semoga saja badai cepat berlalu. Seharusnya Kepala Daerah bangga akan pencapaian prestasi yang didapat oleh PTS ini di mana dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan
Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI), UFDK dan UBH di SUMBAR sebagai penerima ABP PTSI Award
2025 atas komitmen dan kontribusinya bagi kemajuan dan perkembangan ABP PTSI pada tanggal 14 Desember 2025 lalu. Ini tentu saja hal yang membanggakan bagi Kepala Daerah. Semoga Badai Cepat Berlalu
Penulis: Dr. Gusrizal Dt. Salubuak Basa
Pemerhati Pendidikan, Pengajar Bahasa lndonesia dan Penghubung Pemerintah Australia di Sumatera Barat
.jpg)
Komentar0