![]() |
Ibu Muslimah Gafar |
Bukittinggi, TriargaNews – “Saya tidak tega melihat guru-guru kami kehilangan pekerjaannya. Dari situ saya berpikir, alangkah baiknya jika konsep pendidikan ayah saya dulu bisa dihidupkan kembali,” ujar ibu Muslimah Gafar, cucu dari almarhum Syech Djamil Djambek Bukittinggi saat ditemui awak media di Sekolah SMK MIK Bukittinggi Jalan Prof. Dr. Hamka No. 55 pada Kamis (4/9/2025).
Modern Islamitische Kwik School Bangkit Kembali: Sekolah Gratis di Bukittinggi yang Satukan Ilmu, Keterampilan, dan Akhlak Islami
Dunia pendidikan di Bukittinggi kembali bergairah dengan hadirnya kembali sekolah bersejarah yang sempat tertidur selama 67 tahun, yaitu Modern Islamitische Kwik School (MIK) yang sekarang disebut SMK MIK Bukittinggi. Berlokasi di Jalan Prof. Dr. Hamka No. 55, sekolah ini kini dibuka kembali sebagai lembaga pendidikan gratis tingkat SLTA yang memadukan ilmu pengetahuan, keterampilan kejuruan, dan nilai-nilai akhlak Islami.
Dari Masa Lalu ke Masa Kini
MIK dulunya merupakan sekolah aktif yang kemudian non aktif lagi. Gedungnya sempat dimanfaatkan secara cuma-cuma oleh SMEA PB dan STM Telkom hingga tahun 2023. Kini, sekolah ini kembali ke tangan ahli waris pemilik asli, yaitu ibu Muslimah Gafar, cucu dari almarhum Syech Djamil Djambek dan putri dari Abdul Gafar Djambek, seorang tokoh besar MIK.
Ibu Muslimah, yang sebelumnya berkarier di PT Pancaniaga, memutuskan untuk menghidupkan kembali warisan pendidikan ayahnya setelah melihat para guru kehilangan pekerjaan akibat penutupan sekolah pada November 2023.
Pendidikan Berbasis Diskusi Qur’ani
Salah satu pendekatan unik yang akan diterapkan di SMK MIK mendatang adalah metode diskusi Qur’ani. Setiap bulan, siswa akan diajak berdiskusi tentang isu-isu aktual seperti narkoba, dengan syarat menyertakan ayat Al-Qur’an sebagai landasan pemikiran.
“Kami ingin anak-anak terbiasa menyelesaikan masalah hidup dengan merujuk pada tuntunan agama,” jelas Muslimah.
Kurikulum
Rencana kurikulum Kejuruan SMK MIK Bukittinggi adalah 70% Praktik, 30% Teori.
Kedepan SMK MIK akan menawarkan dua jurusan unggulan:
1. Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
2. serta Rekayasa Perangkat Lunak (RPL).
Dengan komposisi pembelajaran 70% praktik dan 30% teori, siswa akan dibekali keterampilan langsung yang relevan dengan dunia kerja. Sekolah juga akan menggandeng pengusaha lokal sebagai mitra praktik kerja.
“Kami ingin lulusan sekolah ini siap kerja, punya keterampilan nyata, sekaligus tetap menjaga akhlak,” tegas Muslimah.
Menjaga Warisan, Membangun Masa Depan
Kehadiran kembali MIK bukan hanya menjawab tantangan pendidikan modern, tetapi juga menjadi bentuk pelestarian nilai-nilai Islam yang menekankan akhlak dan karakter.
“Harapan saya, sekolah ini bisa dikenal luas dan dipercaya masyarakat sebagai tempat mencetak generasi cerdas, terampil, dan berkarakter Islami,” tutup Muslimah penuh harap.
Saat ini, MIK telah memulai tahun ajaran baru dengan satu siswa pertama, sebagai langkah awal menuju kebangkitan penuh.
Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi Ari di nomor: 0812 2233 426" tukuknya.
Modern Islamitische Kwik School Bukittinggi Sudah berdiri sejak tahun 1930
Modern Islamitische Kwik School (MIK) dulunya adalah sebuah sekolah agama Islam modern yang didirikan di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Sekolah ini didirikan oleh Abdul Ghafar Djambek pada tahun 1930 disaat ia berusia 20 tahun. Ia adalah salah seorang putra dari salah satu tokoh pembaharu Islam di tanah Minangkabau Syech Djamil Djambek. Tujuan pendirian sekolah ini adalah untuk memberikan pendidikan Islam yang berpadu dengan pendekatan modern, menanamkan nilai-nilai keislaman sekaligus membuka wawasan keilmuan yang lebih luas kepada murid-muridnya.
Sejarah pendidikan di Bukittinggi memang sangat kaya dan panjang, termasuk keberadaan MIK ini. Menurut sumber Wikipedia beberapa alumni penting yang menempuh pendidikan di Modern Islamitische Kwik School antara lain adalah Harun Nasution, seorang ulama dan cendekiawan Islam ternama Indonesia dan Djuir Muhammad, tokoh berpengaruh di bidang pendidikan dan agama.
Sekolah ini dikenal ketika itu mencetak tokoh-tokoh Islam yang berwawasan luas dan mampu bersaing di era modern, yang banyak berkontribusi dalam pengembangan pendidikan dan keagamaan di Minangkabau maupun Indonesia secara umum.
Penulis: _(🚩D'Ane)_
Editor: F. Malin Parmato
Komentar0